Kasus Tamat Hidup Misterius Dua Pemburu Ufo
Kasus Kematian Misterius Dua Pemburu UFO - Berbitrik mengenai pemburu UFO yg melegenda yaitu mengenai maut pemburu UFO Manoel Pereira da Cruz dan Miguel Jose Viana. Pada tahun 1966, dua orang laki-laki yg terobsesi dengan UFO pergi menuju sebuah bukit di Rio De Jeneiro. Tiga hari kemudian, badan kedua laki-laki tersebut ditemukan terbaring tidak bernyawa dengan lantaran maut yg tidak diketahui sampai hari ini. Kasus misterius ini mendapat julukan The Mystery of the Lead Masks Case dan merupakan Keliru satu perkara maut paling misterius dalam sejarah Brazil. Mungkin dikarnakan fakta jikalau kedua korban yaitu pria-pria yg terobsesi dengan UFO dan disebut-sebut berusaha mengadakan kontak dengan alien.
Hari itu seharusnya menjadi hari yg luar biasa bagi Manoel Pereira da Cruz dan Miguel Jose Viana. Mereka telah merencanakan sesuatu yg diam-diam dan cukup antusias dengan apa yg mungkin bakal ditemukan. Jadi, pada tanggal 17 Agustus 1966, mereka meninggalkan kota kawasan tinggal mereka, Campos dos Goytacazes. Kepada keluarga, mereka menyampaikan bakal membeli beberapa materi elektronik untuk pekerjaan. Kedua laki-laki ini yaitu teknisi televisi.
Saat itu mereka membawa uang sejumlah 2.300 Real Brazil. Manoel dan Miguel kemudian naik bus dan tiba di Niteroi pada pukul 14:30. Mereka mampir ke sebuah toko, kemudian membeli mantel dan sebotol air minum. Belakangan pelayan di toko itu menyampaikan jikalau Miguel terlihat sangat gugup dan selalu melihat jam tangannya.
Apapun yg sedang direncanakan kedua orang ini, tampaknya mereka sangat terburu-buru. Dari toko itu, kedua laki-laki ini segera melanjutkan perjalanan menuju Morro do Vintem (Bukit Vintem), Rio De Jeneiro. Mereka tidak pernah membayangkan jikalau kawasan itu bakal menjadi selesai dari perjalanan mereka. Tiga hari kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 1966, seorang dewasa berusia 18 tahun berjulukan Jorge da Costa Alves sedang bermain layangan di bukit itu dikala ia menyaksikan sebuah pemandangan aneh.
Di Keliru satu serpihan bukit, Jorge melihat ada dua sosok badan terbaring di permukaan bukit yg dipenuhi semak dan rumput tinggi. Keduanya mengenakan pakaian yg mirip. Masing-masing juga mengenakan sejenis mantel pelindung. Anehnya, kedua laki-laki tersebut terbaring dengan rapi sambil mengenakan topeng timah. Jorge mendekat dan menyadari jikalau kedua sosok itu sudah tidak bernyawa. Dengan tergesa-gesa, ia turun dari bukit dan menghubungi pihak kepolisian.
Hari itu seharusnya menjadi hari yg luar biasa bagi Manoel Pereira da Cruz dan Miguel Jose Viana. Mereka telah merencanakan sesuatu yg diam-diam dan cukup antusias dengan apa yg mungkin bakal ditemukan. Jadi, pada tanggal 17 Agustus 1966, mereka meninggalkan kota kawasan tinggal mereka, Campos dos Goytacazes. Kepada keluarga, mereka menyampaikan bakal membeli beberapa materi elektronik untuk pekerjaan. Kedua laki-laki ini yaitu teknisi televisi.
Saat itu mereka membawa uang sejumlah 2.300 Real Brazil. Manoel dan Miguel kemudian naik bus dan tiba di Niteroi pada pukul 14:30. Mereka mampir ke sebuah toko, kemudian membeli mantel dan sebotol air minum. Belakangan pelayan di toko itu menyampaikan jikalau Miguel terlihat sangat gugup dan selalu melihat jam tangannya.
Apapun yg sedang direncanakan kedua orang ini, tampaknya mereka sangat terburu-buru. Dari toko itu, kedua laki-laki ini segera melanjutkan perjalanan menuju Morro do Vintem (Bukit Vintem), Rio De Jeneiro. Mereka tidak pernah membayangkan jikalau kawasan itu bakal menjadi selesai dari perjalanan mereka. Tiga hari kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 1966, seorang dewasa berusia 18 tahun berjulukan Jorge da Costa Alves sedang bermain layangan di bukit itu dikala ia menyaksikan sebuah pemandangan aneh.
Di Keliru satu serpihan bukit, Jorge melihat ada dua sosok badan terbaring di permukaan bukit yg dipenuhi semak dan rumput tinggi. Keduanya mengenakan pakaian yg mirip. Masing-masing juga mengenakan sejenis mantel pelindung. Anehnya, kedua laki-laki tersebut terbaring dengan rapi sambil mengenakan topeng timah. Jorge mendekat dan menyadari jikalau kedua sosok itu sudah tidak bernyawa. Dengan tergesa-gesa, ia turun dari bukit dan menghubungi pihak kepolisian.
Tidak usang kemudian, lokasi itu sudah dipenuhi oleh wartawan dan petugas polisi. Dan ini yaitu awal dari sebuah misteri yg membingungkan.
Apa yg menyebabkan maut mereka?
Polisi segera menyisir lokasi inovasi mayit dan mengumpulkan semua benda-benda yg dapat menjadi petunjuk. Namun, setiap petunjuk yg ditemukan malah membuat perkara ini bertambah misterius. Sebagai catatan, perkara ini menjadi misterius bukan hanya lantaran kondisi mayit yg penuh dengan teka-teki. Namun lantaran petugas koroner yg menilik kedua mayit tersebut tidak dapat memilih penyebab kematian.
Pada badan serpihan luar, tidak ditemukan adanya gejala bekas kekerasan atau luka fisik yg mungkin dapat membunuh mereka. Diagnosa ini juga diperkuat dengan fakta jikalau rumput-rumput tinggi di bersahabat mayit tidak rusak yg mengindikasikan jikalau kedua korban tidak mengalami pergumulan atau perkelahian di kawasan itu.
Sedangkan pada badan serpihan dalam, para petugas tidak dapat mengambil kesimpulan apapun lantaran organ-organ badan korban telah membusuk akhir proses otopsi yg terlambat. Kondisi ini membuat uji toksin tidak dapat dilakukan. Makara kita tidak bakal pernah tahu dengan niscaya apakah ada materi beracun yg diminum oleh keduanya.
Apa yg menyebabkan maut mereka?
Polisi segera menyisir lokasi inovasi mayit dan mengumpulkan semua benda-benda yg dapat menjadi petunjuk. Namun, setiap petunjuk yg ditemukan malah membuat perkara ini bertambah misterius. Sebagai catatan, perkara ini menjadi misterius bukan hanya lantaran kondisi mayit yg penuh dengan teka-teki. Namun lantaran petugas koroner yg menilik kedua mayit tersebut tidak dapat memilih penyebab kematian.
Pada badan serpihan luar, tidak ditemukan adanya gejala bekas kekerasan atau luka fisik yg mungkin dapat membunuh mereka. Diagnosa ini juga diperkuat dengan fakta jikalau rumput-rumput tinggi di bersahabat mayit tidak rusak yg mengindikasikan jikalau kedua korban tidak mengalami pergumulan atau perkelahian di kawasan itu.
Sedangkan pada badan serpihan dalam, para petugas tidak dapat mengambil kesimpulan apapun lantaran organ-organ badan korban telah membusuk akhir proses otopsi yg terlambat. Kondisi ini membuat uji toksin tidak dapat dilakukan. Makara kita tidak bakal pernah tahu dengan niscaya apakah ada materi beracun yg diminum oleh keduanya.
Selain itu, hal lain yg menambah aspek misteri dalam perkara Lead Masks Case ini yaitu benda-benda yg ditemukan pada mayat. Kedua laki-laki tersebut ditemukan dalam keadaan mengenakan topeng timah menutupi mata mereka. Menurut keluarga korban, kedua topeng ini memang dibentuk sendiri oleh Manoel dan Miguel di bengkel kerja mereka dan dimaksudkan untuk melindungi diri dari radiasi. Tetapi tidak ada yg mengetahui radiasi apa Maksud keduanya.
Selain topeng timah tersebut, ada beberapa benda lain yg ditemukan di sekitar mayat. Diantaranya yaitu sebuah buku catatan yg berisi diagram dengan sebaris kalimat yg berbunyi:
"16:30 estar no local determinado. 18:30 ingerir cápsulas, após efeito proteger metais aguardar sinal mástrik"
Jika diterjemahkan, kalimat ini berbunyi:
"Pukul 16:30 di kawasan yg telah disepakati. 18:30 menelan kapsul, sehabis efek melindungi logam tunggu tanda topeng."
Pihak penyelidik tidak dapat menguraikan maksud pesan tersebut. Selain itu, catatan ini membingungkan lantaran dibentuk dengan beberapa ejaan dan tata bahasa yg Keliru. Lalu ditemukan juga botol minuman kosong yg dibeli dari toko di Niteroi dan sebuah paket yg berisi dua buah handuk. Dari petunjuk-petunjuk yg ada, polisi berusaha membuat sebuah narasi yg mungkin dapat membongkar penyebab maut kedua laki-laki ini.
Karena situasi yg tidak biasa, banyak orang memperlihatkan spekulasi berbau fiksi ke dalam perkara ini. Misalnya, ada yg menyebutkan jikalau kedua laki-laki ini telah menemukan Wormhole dan bermaksud untuk melaksanakan perjalanan lintas waktu. Mereka Memakai topeng timah dan mantel untuk melindungi badan mereka dari efek perjalanan tersebut.
Tentu saja spekulasi ini lebih mengarah ke anekdot ketimbang fakta. Di pihak lain, pegawanegeri kepolisian, wartawan atau penulis yg ulet mengikuti perkara ini juga memiliki beberapa teori. Keliru satu teori yg pernah dikemukakan yaitu kedua laki-laki ini telah melaksanakan bunuh diri massal ibarat yg pernah dilakukan oleh sekte-sekte tertentu. Asumsi ini didukung oleh fakta jikalau keduanya pernah berusaha melaksanakan kontak dengan alien.
Peristiwa semacam ini pernah terjadi pada tahun 1997. Saat itu, 39 anggota sekte Heaven's Gate melaksanakan bunuh diri massal untuk menyambut kedatangan UFO yg dipercaya bakal tiba mengikuti komet Hale-Bopp.
Karena situasi yg tidak biasa, banyak orang memperlihatkan spekulasi berbau fiksi ke dalam perkara ini. Misalnya, ada yg menyebutkan jikalau kedua laki-laki ini telah menemukan Wormhole dan bermaksud untuk melaksanakan perjalanan lintas waktu. Mereka Memakai topeng timah dan mantel untuk melindungi badan mereka dari efek perjalanan tersebut.
Tentu saja spekulasi ini lebih mengarah ke anekdot ketimbang fakta. Di pihak lain, pegawanegeri kepolisian, wartawan atau penulis yg ulet mengikuti perkara ini juga memiliki beberapa teori. Keliru satu teori yg pernah dikemukakan yaitu kedua laki-laki ini telah melaksanakan bunuh diri massal ibarat yg pernah dilakukan oleh sekte-sekte tertentu. Asumsi ini didukung oleh fakta jikalau keduanya pernah berusaha melaksanakan kontak dengan alien.
Peristiwa semacam ini pernah terjadi pada tahun 1997. Saat itu, 39 anggota sekte Heaven's Gate melaksanakan bunuh diri massal untuk menyambut kedatangan UFO yg dipercaya bakal tiba mengikuti komet Hale-Bopp.
Para pelaku bunuh diri massal sekte Heaven's Gate |
Para anggota sekte ini melaksanakan bunuh diri dengan meminum sianida dan arsenik. Namun mereka tidak Memakai topeng timah, melainkan hanya menutupi wajah mereka dengan kain hitam.
Catatan yg menyinggung mengenai meminum kapsul yg ditemukan pada Manoel dan Miguel tampaknya mendukung perkiraan ini. Namun teori ini menjadi cukup mustahil lantaran para saksi menyampaikan jikalau kedua laki-laki ini tidak ibarat orang yg berniat bunuh diri.
Saat mereka mampir ke toko untuk membeli mantel dan air minum di Niteroi, keduanya menandatangani faktur yg mensyaratkan mereka untuk mengembalikan botol minuman itu supaya mendapat diskon. Ini tidak terlihat ibarat orang yg berniat bunuh diri. Selain itu, keduanya ternyata membeli beberapa komponen elektrik yg dipercaya bakal dipakai untuk pekerjaan mereka. Jika mereka berniat bunuh diri, tentulah mereka tidak bakal merepotkan diri untuk membeli barang-barang tersebut.
Catatan yg menyinggung mengenai meminum kapsul yg ditemukan pada Manoel dan Miguel tampaknya mendukung perkiraan ini. Namun teori ini menjadi cukup mustahil lantaran para saksi menyampaikan jikalau kedua laki-laki ini tidak ibarat orang yg berniat bunuh diri.
Saat mereka mampir ke toko untuk membeli mantel dan air minum di Niteroi, keduanya menandatangani faktur yg mensyaratkan mereka untuk mengembalikan botol minuman itu supaya mendapat diskon. Ini tidak terlihat ibarat orang yg berniat bunuh diri. Selain itu, keduanya ternyata membeli beberapa komponen elektrik yg dipercaya bakal dipakai untuk pekerjaan mereka. Jika mereka berniat bunuh diri, tentulah mereka tidak bakal merepotkan diri untuk membeli barang-barang tersebut.
Teori lain menyebutkan jikalau kedua laki-laki tersebut mungkin telah dipancing untuk tiba ke kawasan itu oleh pihak ketiga yg ingin merampok mereka. Sampai disitu, keduanya dibunuh oleh oknum tersebut. Kesimpulan ini diambil lantaran ditemukannya catatan yg memiliki kesalahan pada tata bahasa dan ejaan. Bisa jadi catatan ini didiktekan oleh perampok itu untuk membuat kesan bunuh diri. Lagipula, sejumlah uang yg dibawa mereka ke bukit itu ikut raib.
Tetapi, sekali lagi, jikalau ini yaitu maut akhir perbuatan jahat, apa penyebabnya? Kapsul beracun? Mengapa tidak ada gejala perlawanan sedikitpun?
Teori berikutnya yg paling terkenal adalah, Manoel dan Miguel berusaha mengadakan kontak dengan alien dan berhasil melakukannya. Walaupun terdengar mengada-ngada, teori ini yaitu yg paling terkenal diantara teori-teori lainnya.
Kedua laki-laki ini dikenal sangat terobsesi dengan UFO. Mereka meneliti kisah-kisah penampakan UFO dengan ekstensif, bahkan membangun sebuah laboratorium untuk tujuan ini. Selain itu, bukit Vintem disebut-sebut sebagai lokasi yg sering mendapat kunjungan UFO. Para penduduk sekitar bukit sering menyaksikan pesawat asing melayang di bersahabat situ.
Apakah Manoel dan Miguel sedang menunggu kedatangan pesawat alien? Apakah topeng timah tersebut dipakai untuk melindungi mereka dari radiasi pesawat tersebut? Jika begitu, apa keuntungannya kapsul tersebut? atau dua handuk yg ditemukan? Dan yg paling utama adalah, apa yg menyebabkan maut mereka? Apakah mereka menemukan pesawat alien yg kemudian menembakkan sinar misterius yg dengan seketika mencabut nyawa mereka?
Kita mungkin tidak bakal pernah dapat tahu. Satu hal yg pasti. Mungkin misteri ini tidak bakal benar-benar dapat diungkap. 45 tahun telah lewat dan kepolisian Brazil belum pernah menetapkan satupun tersangka pembunuhan.
Mungkin jawabannya memang jauh dari pemahaman kita. Menurut Jacques Vallee yg pernah menulis mengenai perkara ini dalam bukunya "Confrontations", bertahun-tahun sehabis perkara ini terjadi, bahkan rumput-rumput di lokasi inovasi mayit menolak untuk tumbuh (walaupun beberapa argumen yg cukup masuk nalar menyebutkan jikalau rumput-rumput itu tidak dapat tumbuh lantaran formalin yg disemprot pihak kepolisian).
Dua mayit bermantel dan bertopeng timah, dua buah handuk, satu botol kosong, catatan yg membingungkan, kapsul yg hilang, obsesi dengan makhluk luar angkasa dan bukit Vintem yg misterius. Perpaduan ini telah membuat Keliru satu perkara paling misterius dalam sejarah Brazil yg mungkin tidak bakal pernah dapat terpecahkan.
Baca juga Maschalismos Dan Mayat Gentayangan
sumber: /search?q=maschalismos-dan-mayat-gentayangan/http://en.wikipedia.org/wiki/Lead_Masks_Case
Posting Komentar untuk "Kasus Tamat Hidup Misterius Dua Pemburu Ufo"