Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah
Drs. H Ahmad Sya’roni, M.Si
Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah, Ada seorang yang memberi nasehat yang patut kita contoh, dia menyampaikan : “Kalau anda ingin tidak fanatik terhadap faham anda sendiri, dan antipati terhadap golongan lain, maka membacalah, kenapa orang lain itu memiliki pendapat menyerupai itu, jikalau anda tahu bahwa orang lain dalam mengambil aturan yang dipakai orang lain itu sama dengan anda, tetapi hanya hasil produknya yang tidak sama, maka anda akan semakin sadar bahwa itulah ikhtilaf. Suatu ketika Prof DR Hamka dalam suatu kesempatan ditegur oleh muridnya : “Ya Syekh, kenapa Syekh mengunakan qunut di masjid ini, padahal faham syekh tidak ada qunut pada shalat Shubuh?”. Dia jawab dengan balasan yang sangat bijaksana : “ Dulu saya ketika hanya membaca satu dua buku, hal semacam ini tidak saya jalankan, tetapi sehabis saya banyak membaca buku, hal itu menjadi hal yang sangat kecil, dan tidak ada masalah”. Itulah yang perlu kita ketahui bahwa ukuwah Islamiyah yaitu suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, lantaran memang itu yaitu suatu kewajiban untuk menimbulkan Islam itu bersatu.
Namun ada juga hal yang sangat memprihatinkan kita. Ada sesuatu yang saya saksikan sendiri. Tidak jauh dari daerah ini, pada beberapa bulan yang kemudian ketika isu terkini hujan. Ada seorang yang memiliki faham yang berbeda dengan tetangganya. Dia menjemur pakaiannya di sekitar masjid, yang erat juga dengan tetangganya. Setelah agak siang hujan turun, sedang orang yang dia tidak ada di rumah. Merasa sebagai tetangga yang harus menjadi moral bertetangga, dan dia tahu juga bahwa dia sama-sama sebagai muslim, melihat pakaian yang masih di luar itu dengan serta-merta diambilnya semoga tidak terkena hujan. Tetapi yang terjadi sehabis itu, pakaian itu diambil oleh pemiliknya dan dicuci lagi. Karena beralasan bahwa dengan dipegang orang lain yang tidak sefaham dengan dirinya berarti terkena najis, lantaran orang yang tidak sefaham dengan dirinya yaitu najis. Kejadian menyerupai inilah yang sangat memprihatinkan kita. Padahal sama-sama muslim. Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah.
Rasulullah SAW pada suatu kesempatan berdoa lebih usang dari yang biasanya. Mengangkat tangan tinggi-tinggi hingga ketiaknya kelihatan, ia juga sujud lebih usang dari biasanya, hal menyerupai ini diulang-ulang oleh Rasulullah berkali-kali. Semua sahabat bertanya dalam hati, kenapa Rasulullah SAW berdoa, sujud menyerupai ini. Setelah selesai, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW : “Ya Rasulullah, ada instruksi apa dengan apa yang engkau lakukan tadi yang tidak menyerupai biasanya? Pada mulanya Rasulullah SAW diam, tetapi semua sahabat semakin banyak yang bertanya, kesudahannya Rasulullah SAW bersabda : “Wahai sahabatku, bekerjsama saya tadi ingin menyembunyikan duduk masalah ini, tetapi lantaran kau desak, maka akan saya sampaikan. Saya minta kepada Allah tiga perkara, yang dua dikabulkan oleh Allah, dan yang satu tidak. Pertama, saya berdoa semoga umatku tidak mati dalam kelaparan. Ini dikabulkan oleh Allah. Kedua, saya mohon umatku tidak rusak lantaran doa ibu yang bodoh. Karena doa ibu dengan Allah tidak ada jarak baginya (mustajabah). Ketiga, saya mohon umatku sanggup bersatu. Inilah yang tidak dikabulkan Allah”. Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah.
Itulah sebabnya persatuan bukan hanya diharapkan dalam lingkup yang kecil, tetapi untuk kepentingan yang lebih besar. Kita akan menjadi aktivis ukhuwah Islamiyah, jikalau kita sendiri sudah tidak mengkotak-kotak organisasi keagamaan. Tidak sanggup kita pungkiri adanya pemilihan umum, pilkada dlsb. Tetapi dilarang lantas dengan itu kita mengkotak-kotak organisasi agama. Rasulullah SAW bersabda : Laisa minna man da’aa ila ashobiyatii, wa laisa minna man maata ‘alaa ashobiyati, (bukan golonganku, orang yang hanya mengajak-ajak kepada orang lain, hanya kepada golongannya, dan orang yang hanya berfikir untuk lingkup golongannya sendiri, jikalau dia meniggal dunia maka dia tidak termasuk golonganku). Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah.
Namun ada juga hal yang sangat memprihatinkan kita. Ada sesuatu yang saya saksikan sendiri. Tidak jauh dari daerah ini, pada beberapa bulan yang kemudian ketika isu terkini hujan. Ada seorang yang memiliki faham yang berbeda dengan tetangganya. Dia menjemur pakaiannya di sekitar masjid, yang erat juga dengan tetangganya. Setelah agak siang hujan turun, sedang orang yang dia tidak ada di rumah. Merasa sebagai tetangga yang harus menjadi moral bertetangga, dan dia tahu juga bahwa dia sama-sama sebagai muslim, melihat pakaian yang masih di luar itu dengan serta-merta diambilnya semoga tidak terkena hujan. Tetapi yang terjadi sehabis itu, pakaian itu diambil oleh pemiliknya dan dicuci lagi. Karena beralasan bahwa dengan dipegang orang lain yang tidak sefaham dengan dirinya berarti terkena najis, lantaran orang yang tidak sefaham dengan dirinya yaitu najis. Kejadian menyerupai inilah yang sangat memprihatinkan kita. Padahal sama-sama muslim. Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah.
Rasulullah SAW pada suatu kesempatan berdoa lebih usang dari yang biasanya. Mengangkat tangan tinggi-tinggi hingga ketiaknya kelihatan, ia juga sujud lebih usang dari biasanya, hal menyerupai ini diulang-ulang oleh Rasulullah berkali-kali. Semua sahabat bertanya dalam hati, kenapa Rasulullah SAW berdoa, sujud menyerupai ini. Setelah selesai, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW : “Ya Rasulullah, ada instruksi apa dengan apa yang engkau lakukan tadi yang tidak menyerupai biasanya? Pada mulanya Rasulullah SAW diam, tetapi semua sahabat semakin banyak yang bertanya, kesudahannya Rasulullah SAW bersabda : “Wahai sahabatku, bekerjsama saya tadi ingin menyembunyikan duduk masalah ini, tetapi lantaran kau desak, maka akan saya sampaikan. Saya minta kepada Allah tiga perkara, yang dua dikabulkan oleh Allah, dan yang satu tidak. Pertama, saya berdoa semoga umatku tidak mati dalam kelaparan. Ini dikabulkan oleh Allah. Kedua, saya mohon umatku tidak rusak lantaran doa ibu yang bodoh. Karena doa ibu dengan Allah tidak ada jarak baginya (mustajabah). Ketiga, saya mohon umatku sanggup bersatu. Inilah yang tidak dikabulkan Allah”. Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah.
Itulah sebabnya persatuan bukan hanya diharapkan dalam lingkup yang kecil, tetapi untuk kepentingan yang lebih besar. Kita akan menjadi aktivis ukhuwah Islamiyah, jikalau kita sendiri sudah tidak mengkotak-kotak organisasi keagamaan. Tidak sanggup kita pungkiri adanya pemilihan umum, pilkada dlsb. Tetapi dilarang lantas dengan itu kita mengkotak-kotak organisasi agama. Rasulullah SAW bersabda : Laisa minna man da’aa ila ashobiyatii, wa laisa minna man maata ‘alaa ashobiyati, (bukan golonganku, orang yang hanya mengajak-ajak kepada orang lain, hanya kepada golongannya, dan orang yang hanya berfikir untuk lingkup golongannya sendiri, jikalau dia meniggal dunia maka dia tidak termasuk golonganku).
Posting Komentar untuk "Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah"