Ilmu Pengasihan
Tidak sanggup dipungkiri meski kita hidup dijaman kala teknologi dan internet, tapi sebagian masyarakat dinegeri ini masih ada yang mengamalkan ilmu Pelet. Karena urusan “cinta” memang tidak terpengaruh oleh jaman. Akan selalu menarik untuk diselami dijaman apa saja.
Istilah “Cinta Ditolak Dukun bertindak” kini saya ganti menjadi “Cinta Ditolak, Ilmu Pelet bertindak” hehehe… Boleh-boleh saja tho? Lha..dijaman serba internet kini ini untuk mendapat ilmu pelet tidak harus tiba ke dukun koQ. Sudah banyak ilmu-ilmu pelet yang dijabarkan didunia maya ini. Walaupun banyak juga yang ngawur, baik riwayat, rapal doa/mantera maupun ngawur tatacara ritualnya. Tak heran bila banyak yang gagal, akibatnya merasa tertipu ilmu ghaib, dan akibatnya malah bikin tambah ruwet masalah.
Ilmu Pelet apapun itu jenis rapal manteranya, media peletnya dan cara penggunaannya tapi cara kerjanya sama. Mirip menyerupai hipnotis yang sering Romy Rapael lakukan di TV itu. Cuma bedanya bila hipnotis itu tidak memakai Aji Mantera, tanpa ritual yang aneh-aneh untuk menghipnotis korbannya. Sedangkan Ilmu Pelet kebanyakan memakai mantera, ritual atau benda tertentu (jimat) untuk sanggup menghipnotis orang yang jadi target pelet. Lebih ekstrimnya Ilmu Pelet itu mempunyai kesan “memaksa”. Tapi keduanya mempunyai kesamaan, yaitu menghipnotis alam bawah sadarnya seseorang.
Makara Ilmu Pelet artinya ritual ilmu yang mengandung kekuatan ghoib untuk menebarkan hasrat yang diinginkan, menaklukan hati seseorang semoga menjadi cinta, namun cenderung mempunyai unsur pemaksaan. Kenapa disebut pemaksaan, alasannya kerja ilmu pelet itu mendayagunakan kekuatan mistik yang sanggup mengambil alih kontrol pikiran sang korban. Sehingga yang awalnya benci seketika sesudah terkena ilmu pelet pribadi sanggup menjelma cinta. Awalnya sombong menjadi takluk setengah mati mengemis cinta. Bahkan sanggup gila bila tidak ditemui oleh orang pelaku ilmu Pelet. Dari sini tampak jelas, ada unsur pemaksaan, perubahan jiwa (cinta) tidak natural, tidak berjalan alami. Dan hanya dengan media kekuatan mistik yang sanggup melakukannya.
Contohnya ialah seseorang yang terkena Ilmu Pelet Jaran Goyang (Jaran= kuda), maka orang tersebut akan menjadi tergila-gila, cinta setengah mati kepada sang pelaku pelet, sering mengigau memanggil-manggil nama pelaku pelet tadi. Dan bila dalam jangka waktu tertentu tidak ditemui oleh sang pelaku pelet maka korban sanggup saja gila beneran. Korban akan menjadi hening sesudah pelaku pelet memberinya obat penawar, biasanya berupa air putih yang telah dibacakan mantra Penawar Ajian Jaran Goyang. Saat itu korban tidak lagi mengigau tidak terperinci menyerupai orang gila, akan menjadi kelihatan normal namun tetap dalam efek pelet Jaran Goyang.
Berikut Ajian Jaran Goyang yang pernah saya dapatkan dulu saat masih gandrung(suka) berburu ilmu-ilmu gaib. Saya dokumentasikan hingga sekarang.
“Sun matek ajiku si Jaran Goyang tak goyang ing tengah latar upet-upetku lawe benang pet sabetake gunung gugur, pet sabetake lemah bangka, pet sabetake segara sat, pet sabetake ombak gede sirep, pet sabetake atine si ….bin… cep sido edan ora mari-mari yen ora ingsun sing nambani.”
Mantera pengobatannya:
“Sun matek ajiku si Jaran Goyang, Kaki danyang Nyai danyang kompi jenggot sing nempel neng engone si…balio nang….(dan seterusnya).
Nampak jelas, dari rapal manteranya, korban akan menjadi gila bila tidak diberi penawar oleh sang perapal ilmu Ajian JaranGoyang. Dari mantera penawarnya, sang perapal Ajian pelet ini menyuruh pergi (balik) makhluk halus dari Ajian Jaran Goyang yang bersemayam di tubuh sang korban.
Untuk mendapat ilmu Pelet, kini tidak sulit lagi, tidak perlu ke dukun, menyerupai yang saya katakan diatas. Kemajuan teknologi memberi banyak sekali akomodasi untuk mendapat banyak sekali informasi. Tak terkecuali wacana Ilmu Pelet. Meski banyak juga yang mengajarkan ilmu setengah-setengah, tanpa mantera penawarnya. Entah apa jadinya jika benar-benar diamalkan, tahu-tahu korban jadi gila teriak-teriak memanggil nama sang pelaku pelet, apa tidak malu tuh? Ketahuan donk jika sedang pake ilmu Pelet. Hehehe…
Intinya darimana pun ilmu Pelet itu didapat, selama benar rapal mantera, tatacara ritualnya dan syarat-syaratnya terpenuhi, maka tidak tidak mungkin seseorang sanggup berhasil menguasainya.
Gaya bahasa rapal mantera ilmu Pelet bermacam-macam, biasanya tergantung dari kawasan mana mantera pelet itu berasal. Ritualnya biasanya memakai puasa Mutih, Ngebleng, Patigeni dll. Media Pelet sanggup berupa energi sugesti, sanggup juga energi pribadi Jin (makhluk gaib), media jimat menyerupai buluh perindu, minyak mani gajah, boneka (voodoo), rambut, kain yang pernah digunakan sang korban, atau kain mori dari orang mati dan sebagainya.
Pengaruh ilmu pelet sanggup berlangsung singkat, namun juga sanggup bertahun-tahun, bahkan ada yang hingga langgeng seumur hidup. Tergantung kadar besarnya kekuatan pelet yang bersemayam didalam diri korban. Saya pribadi pernah mendapati sepasang kekasih dari hasil ikatan asmara yang tidak masuk akal ini. Bahkan ada yang hingga punya anak dua yang sudah beranjak dewasa. Biasanya yang hingga langgeng bertahun-tahun ini, ilmu pelet yang digunakan tidak hanya sekedar Aji Mantera namun sudah memakai media benda gaib, menyerupai Buluh perindu, Minyak Pelet, Benang merah (tali berwarna merah yang diikatkan diperut) atau model-model jimat lainnya. Dan jimat ini dijaga oleh pelaku pelet dengan hati-hati jangan hingga rusak atau hilang. Jangan tanyakan kepada saya, bagaimana bila jimat ini hingga hilang?? Tentu sudah sanggup ditebak apa yang bakal terjadi!
Demikian kajian wacana Ilmu Pelet ini, semoga sanggup menambah wawasan kita.
Sebagai catatan :
Dalam mimbar ini saya tidak mengajarkan ilmu tersebut. Artikel diatas ialah wacana mengenai Kajian Ilmu Pelet, dan yang dijadikan misalnya ialah Aji Jaran Goyang. Maka kepada para pembaca yang budiman mohon sanggup membedakan antara artikel yang bersifat KAJIAN dan artikel yang bersifat TUNTUNAN amalan ilmu. Semoga sanggup dimengerti.
Posting Komentar untuk "Ilmu Pengasihan"