Pengajaran-Pengajaran Tuhan

Jangan khawatir jika jarak hidup kita dengan para Rasul teramat jauh sampai ratusan bahkan mungkin ribuan tahun. Sebab Tuhan sendirilah yang akan mengajari kita secara eksklusif tanpa perantara.

Tuhan Maha Adil dan Bijaksana. Tidak ada satu pun ciptaan yang muncul, lahir, dan bermetamorfosa tanpa iradat/kehendak-Nya. Apakah itu sebutir pasir di bawah watu besar di ujung planet di sisi paling timur di ujung galaksi yang ada di jagad raya ini, ataukah Anda dan saya yang kini sedang membaca ataukah menulis kalimat-kalimat ini, semuanya ada lantaran kehendak-Nya.

Dari kehendaknyalah kita ada, kita muncul dan kita lenyap. Dia pun mempunyai rancangan kapan, dimana, dan mengapa sesuatu hal itu harus diadakan dan dilenyapkan. Atau kenapa sesuatu hal itu tidak diadakan dan dilenyapkan. Ibarat robot yang di dalamnya ada tenaga potensial pegas, kapan pegas itu mulai diputar dan kapan balasannya berhenti bergerak.

Demikian jugalah manusia. Manusia juga mempunyai energi potensial yang sudah dirancang oleh Tuhan Yang Maha Mengatur seluruh tatanan ini. Dia akan memulai menghidupkan seorang insan lantaran alasan tertentu di satu kurun waktu tertentu, dan kemudian menjalankan hidup insan tersebut sampai balasannya Tuhan memanggilnya kembali ke sisi-Nya.

Seyogyanyalah kita mengetahui kenapa Tuhan menciptakan, menggerakkan, merancang, menghidupkan, mematikan manusia. Manusia pada hakekatnya telah dikaruniai kemampuan khusus untuk mengenali alasannya ialah dirinya diadakan ini.

Riwayat kerasulan sepanjang masa, mulai dari Adam A.S. sampai Muhammad, S.A.W, bahu-membahu menggarisbawahi satu kesimpulan yang sama membenarkan/menjustifikasikan pesan; BAHWA ADA SATU SANG MAHA PENCIPTA YAITU ALLAH SWT.

Bagaimana dengan kita kini yang hidup ratusan bahkan mungkin ribuan tahun jaraknya dengan para Rasul? Kita tidak perlu khawatir kehabisan petunjuk Tuhan.

Petunjuk Tuhan tidak tiba dari langit di dikala khusus, contohnya jika kita sedang sholat, sedang zakat, sedang puasa atau sedang haji dan seterusnya. Sebab PETUNJUK TUHAN ITU TELAH ADA DISEKELILING KITA, DI DEPAN KITA, DI BELAKANG KITA BAHKAN DI DALAM DIRI KITA.

Hakekat Ibadah bahu-membahu insan ialah hidup insan itu sendiri. Seluruh acara hidup insan detik demi detik sejatinya ialah ibadah yaitu acara yang dipersembahkan kepada Tuhan melalui kesadaran nalar akal dan rasa sejatinya.

PETUNJUK TUHAN BISA DIKENALI semenjak insan menyadari bahwa ia mempunyai kesadaran. Kesadaran bahwa SEGALA SESUATU ADA YANG MENGATUR, entah itu nafas, gerakan sadar dan bawah sadar, kedipan mata, memanjangnya rambut, dan yang lain.

SIAPA YANG MENGATUR? Yang jelas, YA YANG MEMILIKI KEMAMPUAN MENGATUR SELURUH PERGELARAN ALAM SEMESTA INI, YAITU TUHAN SEMESTA ALAM, GUSTI ALLAH SWT.

Berbahagialah dan bersyukurlah jika Anda hidup di jaman sekarang. Sebagaimana hendaknya insan bersyukur hidup bersama para Rasul. Kapanpun insan dihidupkan, ia harus bersyukur.

Bagi saya, Anda, dan semua insan tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri semua pemberian-Nya yang Maha Pemberi Kasih dan Sayang. ANDA, SAYA DAN KITA SEMUA PASTI DIBERIKAN PENGAJARAN OLEH TUHAN SECARA LANGSUNG. TANPA PERANTARA (RASUL) LAGI KARENA DIA TELAH PERCAYA BAHWA KITA MEMANG TELAH MAMPU UNTUK BELAJAR TANPA PERANTARA.

Pengajaran Tuhan dalam hidup kita sangat bermacam-macam bentuknya. Ada yang melalui sakit di tubuh, kesedihan, penderitaan, sedih nestapa, rasa iba, rasa jengkel, rasa kasih sayang, rasa sehat, rasa sombong congkak, rasa iri dengki, rasa takabur, rasa adigang-adigung adiguna, rasa kalah, rasa menang, rasa dengki… dll. Pendeknya jika biasanya kita menyampaikan kita sedang diuji dengan kesenangan dan kesusahan itu hakekatnya ialah pengajaran-pengajaran Tuhan.

Bisa disimpulkan:

Pertama, PETUNJUK TUHAN itu semacam rambu-rambu kemudian lintas yang pasif yang sudah teronggok di sekeliling kita.

Kedua, PENGAJARAN TUHAN ialah acara hidup TUHAN UNTUK MENUNTUN KITA AGAR SESUAI DENGAN IRADAT/KEHENDAK-NYA.

Ketiga: HANYA TUHANLAH SATU-SATUNYA PENCIPTA RAMBU-RAMBU LALU LINTAS KEHIDUPAN DAN HANYA TUHANLAH SATU-SATUNYA GURU SEJATI HIDUP MANUSIA.

Sumber

Berbagi :